Bilah pisau adalah sebuah alat yang sangat penting di dapur atau dalam kegiatan memasak. Agar bilah pisau tersebut dapat digunakan secara efektif, maka pisau tersebut perlu dihardening atau dikeraskan. Proses hardening pada bilah pisau dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kekerasan serta kekuatan pisau sehingga dapat digunakan untuk memotong bahan makanan dengan baik.
Proses hardening pada bilah pisau melibatkan pemanasan suhu tinggi yang biasanya mencapai suhu sekitar 800°C hingga 900°C. Pada saat suhu pisau mencapai suhu yang diinginkan, bilah pisau tersebut kemudian ditempa untuk memberikan bentuk dan kekuatan yang diinginkan. Setelah itu, pisau yang telah diproses ini ditempa ulang pada suhu yang lebih rendah untuk menghasilkan bentuk dan ukuran yang sempurna.
Setelah tahap pemanasan, bilah pisau kemudian dicelupkan ke dalam media pendingin seperti air atau minyak. Media pendingin ini akan membantu proses pengerasan pada bilah pisau. Saat bilah pisau tersebut dicelupkan ke dalam media pendingin, suhu bilah pisau akan turun dengan cepat dan membuat struktur mikro pada bilah pisau menjadi padat dan kuat. Selama proses pendinginan, bilah pisau juga dapat mengalami deformasi dan membentuk keretakan pada bilah pisau. Oleh karena itu, diperlukan keahlian dan pengalaman dalam proses hardening bilah pisau agar tidak terjadi keretakan yang berlebihan.
Setelah proses hardening selesai, bilah pisau kemudian di-temper atau di-stabilkan suhunya untuk mencegah terjadinya keretakan pada bilah pisau. Proses tempering dapat dilakukan dengan cara memanaskan bilah pisau pada suhu rendah selama beberapa waktu.
Dengan melakukan proses hardening, bilah pisau akan menjadi lebih tahan lama dan kuat. Pisau akan lebih mudah dipakai dan memotong bahan makanan dengan lebih baik. Namun, perlu diingat bahwa proses hardening pada bilah pisau harus dilakukan oleh ahli yang berpengalaman dan memiliki keahlian khusus dalam melakukan proses tersebut